Sabtu, 30 Oktober 2010

DIABETES MELLITUS

 DIABETES MELLITUS

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insullin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Prevalensi penyakit diabetes meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang dimakan, kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut. Diabetes dibagi menjadi dua macam, diabetes mellitus tipe 1 dan 2. Diabetes Mellitus (DM) tipe 1 bergantung pada insulin. Tidak adanya insulin dalam tubuh menyebabkan pasien sangat tergantung pada pemberian insulin pengganti dari luar tubuh. Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 tidak bergantung pada insulin, karena sel beta pankreas masih bisa menghasilkan insulin, sekalipun jumlahnya terbatas. Pada kasus ini, paseien tidak mengalami defisiensi insulin akan tetapi insulin yan tersedia biasanya tidak bekerja secara optimal.
Penyebab Diabetes Mellitus bermacam-macam. Berdasarkan penyebabnya maka penyakit diabetes mellitus digolongkan sebagai berikut :
  1. DM tipe 1 (DM tergantung insulin): terjadi karena rusaknya sel Beta kelenjar Pankreas oleh reaksi autoimun.
  2. DM tipe 2 (DM tidak tergantung insulin): terjadi karena resistensi insulin dan keterbatasan produksi insulin oleh kelenjar Pankreas.
  3. DM tipe lain: terjadi karena adanya kelainan genetik fungsi sel Beta Pankreas, kelainan genetik kerja insulin, penyakit pankreas, kelainan hormonal, obat, zat kimia, infeksi, sebab imunologi yang jarang, dan sindrom lain.
  4. DM gestational (DMG): terjadi karena ketidakseimbangan hormonal saat kehamilan, sehingga kadar glukosa darah meningkat.

Penyebab Diabetes  

Saat ini, faktor utama munculnya penyakit diabetes berkaitan langsung dengan pola hidup masyarakat. Konsumsi makanan yang tidak seimbang serta kurangnya aktivitas fisik dapat memicu timbulnya penyakit kencing manis. Disamping itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin lama semakin tua dapat pula menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit diabetes.
 Faktor resiko Diabetes Mellitus :
·         Usia > 45 tahun.
·         Memiliki anggota keluarga dengan DM.
·         Pernah melahirkan bayi dengan berat badan lahir > 4 kg.
·         Memiliki berat badan lahir rendah < 2,5 kg.
·         Pernah atau sedang mengalami hipertensi.
·         Pernah atau sedang mengalami gangguan kadar kolesterol tinggi.
·         Berat badan di atas normal (kegemukan).
·         Jarang atau bahkan tidak pernah berolahraga.
·         Menu makanan tinggi gula rendah serat.
            Semakin banyak faktor resiko yang diderita, maka semakin tinggi resiko seseorang dapat terserang penyakit Diabetes Mellitus.


Gejala-gejala

Gejala Diabetes Mellitus terbagai atas :
 Gejala klasik :
·         Sering berkemih, terutama pada malam hari (Poliuri).
·         Sering merasa haus (Polidipsi).
·         Sering merasa lapar (Polifagi).
·         Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya.
·         Gejala lain : badan lemas, kesemutan, gatal, penglihatan kabur, gangguan ereksi pada pria, keputihan, gatal di daerah kewanitaan, infeksi atau luka yang lama sembuh.


Pencegahan Diabetes

Penyakit ini dapat dicegah dengan merubah pola makan yang seimbang. Kurangi makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, dan garam. Perbanyak melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Diantaranya, berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat, serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun


Konsumsi pangan

Penderita diabetes harus mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat yang tidak mudah terurai (karbohidrat kompleks), bukan seperti gula atau sirup yang memiliki karbohidrat yang mudah terurai (karbohidrat sederhana). Dari sisi makanan penderita diabetes lebih dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dan lain lain. Adapun buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, dan anggur konsumsinya tidak dianjurkan.
Sementara itu tingginya serat dalam sayuran jenis A (bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan sangat dianjurkan karena dapat menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah. Selain itu, bawang merah dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah) serta buncis baik sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah.
Ahli gizi lain, dr. Andry Hartono D.A. Nutr., dari RS Panti Rapih, Yogyakarta menyarankan pola 3J, yakni: jumlah kalori, jadwal makan, dan jenis makanan. Bagi penderita yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan tentu lebih mudah untuk menghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya adalah berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Jika yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari berolahraga ditambah sekitar 300-an kalori.
Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhirnya agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak. Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut(selang waktu sekitar tiga jam).


Makanan yang harus dihindari

Makanan yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerja ginjal.

Bagi penderita diabetes melitus makanan yang manis adalah jenis makanan yang harus dihindari, diantaranya gula pasir, gula merah dan madu. Makanan yang harus dihindari oleh penderita diabetes adalah makanan yang berbahan dasar tepung putih dan nasi, karena mengandung kadar gula tinggi. Makanan turunan tersebut diantaranya adalah donat, roti putih, kue tart, sereal manis, nasi putih dan kentang goreng. Kentang rebus, kacang merah atau ubi garut adalah salah satu contoh makanan vegetarian pengganti nasi atau tepung putih yang cocok bagi penderita diabetes. Jenis makanan yang harus dihindari adalah jenis makanan yang berkarbohidrat tinggi dan buah yang memilki jumlah kalori tinggi, seperti mangga, anggur, cempedak, nangka, durian dan pisang raja.


Saran konsumsi makanan yang baik
Metode mengurangi resiko dan menghambat parahnya penyakit kencing manis adalah dengan cara mengatur pola makan yang baik. Penderita diabetes juga harus selalu mengatur jadwal makan serta harus memperhatikan frekuensi jumlah makanan yang tepat dengan komposisi tiga kali makanan utama dan 2-3 kali makanan selingan. Harapannya makanan yang diasup intervalnya tiga jam sekali.
Selain memperhatikan pola makan sehari-hari, penderita harus melakukan latihan fisik. Pada prinsipnya olahraga bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan yang untuk orang sehat. Juga antara penderita baru atau pun lama. Olahraga itu terutama untuk membakar kalori tubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar gulanya bisa turun.

 


Tanya Jawab Yuuukk…

Pertanyaan:
Apakah penyebab diabetes, menurut awam diabetes merupakan penyakit keturunan yang artinya  kalau orang tua tidak terkena diabetes maka anak tidak akan menderita diabetes?
Jawaban :
Memang diabetes bisa timbul karena faktor keturunan, namun faktor keturunan berjalan lambat. Diabetes bukan hanya disebabkan karena faktor keturunan saja namun juga karena faktor lingkungan yang berkaitan dengan gaya hidup seperti kurang berolahraga, asupan nutrisi yang berlebihan dan kegemukan. Penyebab diabetes lainnya yaitu kadar kortikosteroid yang tinggi, kehamilan diabetes gestasional yang akan hilang setelah melahirkan, obat-obatan yang merusak pankreas, racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.


Pertanyaan:
Jika seseorang menderita diabetes, terapi apa yang sebaiknya diperoleh ?
Jawaban:
Dasar terapi penderita diabetes adalah :
1.    Diet DM, atau pengaturan makanan
2.    Olah raga (latihan fisik)
3.    Penyuluhan kesehatan
4.    Obat-obatan